Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Name

Email

Message

Self Image, Self Talk, Melatih Otot Sukses


SELF IMAGE, SELF TALK
dan Melatih Otot Sukses


SELF IMAGE
Gambar diri (self image) adalah gambaran yang kita miliki tentang diri kita, yakni siapakah diri kita menurut kita sendiri.

Setiap orang punya citra diri ( self image), yaitu gambaran tentang diri yang diyakini dan dipercayai oleh orang tersebut. Gambaran tersebut bisa yang sebenarnya, bisa juga berupa harapan atau citra diri yang diharapkan atau yang diinginkannya. Apapun gambaran tersebut, tetap akan mempengaruhi tingkah-lakunya dalam hidup sehari-hari sehingga pada akhirnya mempengaruhi Nasib Kehidupan yang dialaminya..

Gambaran tersebut meliputi penilaian kita tentang :
  1. Watak, sikap dan kepribadian
  2. Kemampuan, kecakapan, ketrampilan
  3. Kelebihan dan kekurangan kita , mencakup fisik/jasmani, intelektualitas, latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, dll.
Gambar diri adalah bersifat subjektif. Maksudnya adalah bahwa di dalam diri kita ada satu gambaran ideal (self ideal), yaitu cita-cita kita mengenai diri kita. Kita kemudian akan membandingkan antara gambar diri kita dengan gambaran ideal yang kita miliki. Perbandingan ini kemudian membentuk perasaan mengenai diri kita (self evaluation).

Jika perbandingan tsb membuat kita merasa puas, maka kita akan merasakan bahwa tidak ada yang salah atau tidak ada masalah dengan diri kita. Sebaliknya jika ternyata kita tidak menyukai gambaran tentang diri kita dan hal itu berlangsung terus menerus, maka kita akan mengalami penyakit gambar diri negatif.

Gambar diri tidak otomatis terbentuk dengan sendirinya saat seseorang dilahirkan. Tetapi terbentuk melalui perjalanan pengalaman, mulai di masa kecil, kemudian terus berlanjut di masa remaja, termasuk hal-hal yang dialami saat bergaul dengan orang lain. Dari perlakuan, sikap, ucapan, dan penilaian orang lain terhadap kitalah, maka kita akan menangkap sesuatu kesan atau nilai yang kemudian kita terapkan menjadi gambar diri kita, yang diyakini secara kuat oleh kita bahwa itu betul demikian adanya.

Pengalaman yang membentuk gambar diri, antara lain:
  • Hubungan dengan orangtua (juga dengan sesama saudara di dalam keluarga)
  • Pergaulan di luar rumah (sekolah, tempat kerja, dll)
  • Pandangan masyarakat yang menyangkut standar kehidupan
  • Pengalaman-pengalaman kehidupan (pelecehan seksual, kejatuhan usaha , kegagalan studi)

Akibat gambar diri yang buruk/negatif adalah antara lain:
  • Minder, rendah diri
  • Merasa tidak aman (insecure)
  • Mengejar prestasi secara berlebihan (ingin menjadi superior)
  • Berusaha menyenangkan setiap orang (karena takut ditolak)
  • Kesepian, mengasingkan diri dari pergaulan atau aktivitas
  • Sukar mengambil keputusan (plin-plan, atau mudah ikut arus)
Penting bahwa seseorang memiliki gambar diri yang sehat, yang positif, agar bisa berbuat sesuatu secara konstruktif dalam hidupnya. Seseorang butuh diterima, diakui, dihargai, dan dicintai. Kalau kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka akan terbentuklah gambar diri yang negatif, sehingga tidaklah heran jika ada sebagian orang yang berperilaku negatif atau bahkan destruktif, sebagai akibat dari aktualisasi diri yang salah.


SELF IMAGE & SELF TALK
Bagaimana kita mengomentari diri kita sendiri, itu akan sangat besar pengaruhnya Terhadap perkembangan kondisi Nasib kita sendiri. Ya, anda tidak salah baca. Jika efek dari apa yang kita fikirkan mengenai diri sendiri, betul-betul dapat mempengaruhi arah hidup dan kondisi hidup kita. Dan ini bukan sekedar bicara mengenai Positive Thingking, Positive Feeling, Ataupun Latihan menggunakan Kalimat Positif. Ini adalah soal Citra Diri Anda yang sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan anda. Apakah Citra Diri anda itu menguatkan atau melemahkan diri anda sendiri..?

Dan sebelum saya menulis lebih jauh, perlu saya tegaskan di sini, bahwa CITRA DIRI dengan PENCITRAAN itu adalah dua hal yang berbeda. hehehehehe.... Okey, simak tulisan ini sampai selesai ya.

Sekarang, Silahkan di Evaluasi, apa yang sering anda katakan mengenai kondisi diri anda sendiri...

Apakah anda sering berkata seperti ini :
~ Saya ditakdirkan untuk selalu menjadi pecundang,
~ Saya tidak berhak atas keberlimpahan.
~ Saya memang orang yang gagal.
~ Saya tidak layak dicintai oleh seseorang.
~ Saya memang terlahir lemah.
~ DLL.

Ataukah anda sering berkata seperti ini :
~ Saya selalu dikarunia kemakmuran yang melimpah ruah.
~ Seluruh kebutuhan saya selalu terpenuhi dengan cara yang sangat mudah.
~ Saya pribadi yang sangat menyenangkan bagi siapapun juga.
~ Saya selalu menjadi cahaya bagi sesama.
~ Saya selalu sehat dan penuh energi.
~ Saya selalu berpikiran positif dalam keadaan apapun juga.
~ Saya selalu memperoleh hikmah dan pencerahan dari setiap peristiwa kehidupan yang saya alami.
~ Saya selalu memperoleh kemudahan dalam kehidupan saya.
~ Saya sangat mudah untuk memahami pengetahuan apapun juga.
~ DLL.

Ungkapan-ungkapan kalimat di kumpulan kalimat yang pertama, adalah ungkapan yang negatif dan tidak memberdayakan diri. Dan ketika komentar itu yang sering muncul di pikiran anda, maka anda tidak akan pernah tergerak dan bergerak untuk meraih kehidupan yang lebih baik dan lebih sukses.

Sangat berbeda jika anda sering mengomentari diri anda sendiri dengan ungkapan di kelompok kalimat yang kedua.

Apa yang sering anda katakan kepada diri anda sendiri seperti itu, menunjukkan bagaimana anda menggambarkan diri sendiri. Itulah yang disebut dengan SELF IMAGE atau Citra Diri Anda.

Secara sederhana Self Image (Citra Diri) adalah suatu gambaran diri dari seseorang dari sudut pandang terdalam dirinya sendiri. Self Image seseorang hanya dapat terlihat, ketika seseorang berani melihat dirinya secara jujur. Dengan kata lain, perlu keikhlasan luar biasa untuk dapat melihat secara jelas Self Image dari diri kita sendiri.

Psikologi Citra Diri (Self Image) tidak terlepas dari kiprah Dr. Maxwell Maltz, seorang dokter bedah plastik (tahun 60-an) yang menemukan fenomena menarik dari prakteknya. Sebagian besar pasien yang ditanganinya tetap mengalami rasa minder walaupun telah dilakukan operasi bedah plastik yang sempurna, artinya cacat atau kerusakan yang terjadi tidak saja di tubuh fisik, melainkan sudah menembus sampai ke jiwa yang terdalam, dan tidak serta merta sembuh ketika lapisan fisik disembuhkan. Nah, kualitas yang berada di jiwa terdalam inilah yang nantinya dikenal sebagai Self Image, dan ternyata entitas ini sangat berperan untuk menggerakkan segalanya. Dari pengalaman dan pemahaman inilah nantinya Maxwell memperkenalkan konsep PsychoCybernetics, yang kelak akan menjadi dasar berbagai metode pemberdayaan diri.

Dari sudut pandang keilmuan MIND, maka seluruh gerakan seseorang, misalkan berpikir tertentu, menuju arah tertentu, bertemu dengan keadaan tertentu, bertemu dengan orang tertentu, bertemu dengan Peluang Usaha tertentu, dll. Bukanlah suatu peristiwa yang kebetulan, melainkan suatu gerakan yang rapih dari salah satu area Mind yang dikenal dengan nama SuperConscious Mind (kesadaran super). Gerakan SuperConscious Mind ini selalu akan sesuai dengan program inti yang tertulis di Self Image.

Singkatnya, gerakan manusia dalam kehidupannya, termasuk kemungkinan-kemungkinan yang akan ditemuinya (hal baik atau hal buruk) sangat terkait dengan kuasa dahsyat dari entitas yang bernama “Self Image” ini. Self Image bertindak sebagai penyaring pemikiran dari seseorang. Hal yang bertentangan atau tidak selaras dengan Self Image akan dimentahkan (ditolak), sedangkan yang sejalan akan diteruskan. Dalam pengetahuan PsychoCybernetics digambarkan bahwa manusia bergerak dipandu oleh pilot otomatis (Automatic Guidance System), dan pilot ini berpatokan pada tujuan titik kordinat tertentu yang sudah “tertulis” di Self Image.

Maxwell memperkenalkan konsep yang dinamakan “Servomechanism” atau mekanisme otomatis. Suatu gerakan cerdas yang akan selalu menemukan jalannya sendiri untuk mencapai tujuannya. Sebagai ilustrasi, suatu misil (peluru kendali) yang sudah terprogram untuk menghancurkan target di titik koordinat XYZ, ketika diluncurkan akan memiliki arah gerakan yang berbelak-belok, karena melawan hambatan udara, akan tetapi arah gerakan ini selalu direvisi ulang, sehingga pada akhirnya walaupun melalui jalur yang acak, misil ini akhirnya akan mencapai target. Artinya, hal paling penting dari misil ini adalah titik koordinat target yang diprogramkan kepadanya, sedangkan perjalanan misil akan selalu menyesuaikan dengan kondisi hambatan udara yang dilaluinya.

Analogi ini berlaku terhadap Self Image, dimana Self Image adalah program yang menentukan titik koordinat apa yang akan dicapai. Jika seseorang memiliki Self Image, misal : “Saya ditakdirkan untuk selalu menjadi pecundang”, maka selanjutkan akan terjadi gerakan otomatis yang selalu mengkoreksi arahnya (Servomechanism), sehingga apapun yang terjadi selalu akan berakhir untuk menjadikan si pemilik Self Image sebagai pecundang ! Contoh yang lain, ketika seseorang memiliki Self Image, misal “Saya selalu diberikan keberlimpahan”, maka apapun yang terjadi di perjalanan, bahkan jika terjadi hambatan yang menyebabkan yang bersangkutan jatuh ke titik nadir terendah, hal itu akan bersifat sementara, karena akan terjadi koreksi terus menerus yang akan berakhir dengan hadirnya keberlimpahan, sesuai dengan target yang telah diprogramkan Self Image.

Sampai disini mudah-mudahan mulai dapat dipahami, bagaimana mungkin seseorang akan berhasil dalam berbisnis, jika ternyata ia memiliki Self Image yang justru bertentangan tujuannya berbisnis, misalkan ternyata ia memiliki Self Image “Saya tidak berhak atas keberlimpahan”.

Self Image yang tidak memberdayakan pada umumnya terbentuk secara “tidak disadari” (Unconsciously), antara lain terbentuk karena lingkungan, ajaran yang salah, dan kejadian buruk yang terus berulang sehingga menjadi “Faulty Programming” yang membentuk Self Image. Dari sudut pandang Spiritualitas, maka Self Image adalah cerminan bagaimana seseorang menilai Tuhan-nya. Lebih tepatnya bagaimana seseorang memiliki pandangan dan keyakinan apa yang dapat diberikan oleh Tuhan-nya untuk dirinya. Tidak setiap orang secara jujur meyakini bahwa Tuhan maha pemberi, tidak setiap orang secara jujur dapat meyakini bahwa Tuhan dapat dengan mudah memberikan kebahagiaan bahkan keberlimpahan ! Tidak setiap orang dapat meyakini bahwa Tuhan dapat dengan mudah memberikan kesehatan dan cinta. Dst.

Nah, sekarang..

Apa Self Image anda..?
Apakah Self Image anda bersifat menguatkan diri ataukah malah melemahkan diri anda..?

Jika ternyata Self Image anda lebih cenderung tidak memberdayakan diri, bukankah sudah saatnya anda sekarang berubah..?

Dan saya yakin, anda sekarang sudah tahu bagaimana merubah SELF IMAGE anda, bukan..?

Ya, betul..
Dengan mengubah, kalimat komentar anda menjadi seperti contoh yang ada di Kumpulan Kalimat Kedua.



Melatih Otot Finansial 'Ala Yan Nurindra
Jika otot biceps dapat ditingkatkan kemampuannya dengan penambahan beban, maka demikian juga dengan "otot finansial". Berikan "beban sedikit lebih" kepada otot finansial kita, maka kita akan terkejut dengan kemampuan yang dapat kita capai.

Apakah kecerdasan finansial lebih menyerupai bakat atau pembawaan sejak lahir ?

Kecerdasan finansial bukanlah bakat. Kecerdasan finansial bisa dipelajari, bisa diasah, disempurnakan, dipertajam terus-menerus. Jika tidak diasah terus, ia akan cepat usang.

Apakah kecerdasan finansial semata-mata hanya berfokus pada uang ? Tidak. Kecerdasan finansial sesungguhnya berfokus pada manusia. It’s not about money, it’s about people.

Salah satu bagian terpenting yang mempengaruhi perjalanan manusia adalah yang dikenal dengan nama SELF IMAGE, atau "citra diri". Memperbaiki Self Image menjadi sangat penting sebelum melakukan langkah besar lainnya. Self Image juga terkait dengan keyakinan kita tentang hak-hak dasar yang diberikan Tuhan bersama kelahiran kita di dunia ini.

Bagaimana mungkin kita berbisnis dan menghasilkan uang berlimpah, jika di dasar bathin terdalam atau SELF IMAGE, kita sendiri tidak benar-benar meyakini bahwa kita berhak atas karunia keberlimpahan dari Tuhan YME. Programlah SELF IMAGE sepositif mungkin terlebih dahulu.

Self Image dapat dianalogikan sebagai VISI, dan Outcome sebagai MISI. Jelas bahwa Misi tidak boleh bertentangan dengan Visi. Mari kita perbaiki SELF IMAGE sebagai payung besar yang menggambarkan VISI kita dalam menjalani kehidupan.

SELF IMAGE adalah "gambaran" tentang diri kita oleh kita sendiri. Tetapi sayangnya gambaran ini hanya dapat diperoleh saat kita jujur dalam keadaan hening. Maka heninglah, jujurlah, terlebih dahulu, untuk dapat memahami Self Image kita sendiri.

SELF IMAGE seperti jaring yang melingkupi pemikiran kita. Ia akan meloloskan pemikiran yang sesuai, dan sebaliknya tidak akan meloloskan pemikiran yang dianggap tidak sesuai.

Manusia memiliki 3 kesadaran, yaitu :
  1. Consciousness,
  2. UnConsciousness, dan
  3. SuperConsciousness.
Hidup menjadi sangat nyaman jika kita mampu membuat sisi UnConsciousness dan SuperConsciousness menjadi sejalan dengan sisi Consciousness. Sebaliknya hidup menjadi rumit jika sisi-sisi itu justru bertentangan dengan sisi Consciousness.

Setiap orang memiliki "kecenderungan" untuk
  1. Bergerak ke arah tertentu, 
  2. Berpikir tertentu, dan 
  3. Memperoleh hal tertentu. 
Kecenderungan ini adalah manifestasi dari program yang terdapat di pikiran bawah sadar. Entah program yang secara sadar dimasukkan, ataupun secara tidak sadar (biasanya yang ini jauh lebih banyak).

Manusia berpikir dan bergerak sesungguhnya secara “Unconsciously”. 
Walaupun kita merasa sudah “berpikir” atau “bergerak” sesuai dengan yang kita pikirkan sebelumnya, tetapi ini hanyalah sekedar ekspresi dari “Automatic Guidance System” atau “Pilot Otomatis” yang terdapat di dalam diri kita. Sehingga penting bagi kita untuk membuat “Sang Pilot” ini memiliki koordinat yang tepat dan sesuai dengan keinginan kita. Koordinat ini ada di tingkat kesadaran kita yang terdalam.

Gerakan manusia dibimbing oleh kecerdasan supra (SuperConsciousness), termasuk gerakan untuk menemukan "keberuntungan" juga "kesialan".

SuperConsciousness adalah bagian dari "pikiran bawah sadar" yang berinteraksi dengan MacroCosmos. Karena itu wajib hukumnya untuk selalu mengisi pikiran bawah sadar kita dengan hal-hal yang benar-benar kita inginkan dan kita butuhkan.

Salah satu wilayah kesadaran manusia yang ajaib, karena berinteraksi dengan “dunia luar” (macrocosmos) adalah SuperConsciousness. Kesadaran inilah yang menciptakan fenomena “kebetulan”, juga pertemuan-pertemuan dengan seseorang, tempat, bahkan kesempatan tertentu.

Kenali dengan baik SuperConsciousness kita masing-masing, dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu melalui analisa terbalik atas segala hal yang kita peroleh di hari ini, dan ditarik mundur ke belakang, lalu periksa dengan seksama segala pemikiran kita di tingkat sadar maupun tidak sadar yang menyertai prosesnya, lakukan secara jujur. Silakan mencoba.

Harus disadari bahwa “kecenderungan-kecenderungan” ini bukanlah sesuatu yang kebetulan atau muncul secara tiba-tiba, tetapi merupakan ekspresi dari program kompleks di dalam diri, secara mudahnya dapat kita sebut sebagai “kompetensi“, lebih tepatnya kompetensi yang sudah terprogram di pikiran bawah sadar (Unconscious Competence). Jadi, hal “baik” atau hal “buruk” merupakan ekspresi dari sesuatu yang bersifat “Unconscious Competence”.

Ada orang yang kompetensinya adalah menabung, tapi ada pula yang kompetensinya adalah soal membayar hutang.

Nah kalau anda termasuk orang yang memiliki kompetensi membayar hutang kartu kredit (seperti saya / Yan Nurindra), tapi belum memiliki kompetensi menabung (seperti saya juga), anda boleh coba koleksi Logam Mulia (LM) dengan membeli via Kartu Kredit. Harganya pasti jadi lebih mahal, tapi ini bukan soal harga belaka, tapi soal "meningkatkan otot finansial" secara bertahap. Mau bayar minimal juga silakan, pokoknya dibayar. Ini soal latihan. Boleh start dari yang ukuran kecil misal 5gr, kalau sudah sakti maka 50gr-pun tidak akan terasa. Silakan dicoba bagi yang berbakat gila (tapi sakti).

Alam semesta sangat dapat diakali ! Contoh, buatlah ia terkesan bahwa anda benar-benar membutuhkan sesuatu (bahkan kesankan sudah sampai taraf soal hidup dan mati), maka sesuatu itu akan hadir ke hadapan anda dengan cara yang ajaib.

Tentang BERKEBUN EMAS. Sekitar 6-7 tahun lalu saya pernah membeli E-Book tentang berkebun emas. Tetapi setelah mempelajari dengan seksama, justru saya memperoleh sudut pandang yang berbeda. Ini adalah soal trik "melatih otot finansial". Oleh karena saya menerapkannya secara sederhana saja, tidak menggunakan teknik yang rumit (misal Gadai Syariah).

Teknik saya simple saja, beli saja secara rutin LM dengan besaran tertentu, bagi dengan 10 angsuran. Saat angsuran dimaksud tidak lagi terasa membebani, maka frekwensi pembelian dapat ditingkatkan demikian juga dengan besarannya. Satu hal lagi, saya tidak pusing amat dengan harga emas naik atau turun, karena ini adalah investasi jangka panjang yang bahkan harus dianggap hilang (bila perlu disimpan di deposit box Bank).

Intinya sederhana, anggap saja cicilan emas ini sebagai penambahan biaya hidup seperti lainnya (listrik, pulsa, belanja harian, dsb.). Efek penting yang diharapkan justru kreativitas dan energi lebih yang akan muncul untuk memenuhi kebutuhan ini, dan ekspresinya dapat berupa bisnis, atau apapun juga yang menghasilkan uang untuk memenuhi beban lebih ini.

Oh ya, kenapa saya menyebutkan diangsur 10 x ? Artinya uang yang dipergunakan bukanlah uang kita sendiri. Boleh uang siapapun juga, tentunya yang percaya dengan kita, termasuk uang Bank via KTA atau Kartu Kredit.

Sebanyak apapun uang kita, pasti ada sedikit rasa "tidak nyaman" saat mengeluarkannya, karena pasti terjadi proses pengurangan. Nah boleh tambahkan dengan mantra ajaib "Pasti kembali lagi kepada saya dalam jumlah yang berlipat ganda". Hal sederhana ini akan memprogram pikiran bawah sadar, bahwa seluruh pengeluaran kita adalah suatu investasi.

Mau mencoba mantera ajaib berikut ini : "Seluruh Kebutuhan dan Keinginan Saya Selalu Terpenuhi Dengan Cara Yang Sangat Mudah". Ucapkan sesering mungkin, sampai dengan yang mengucapkan bukan lagi mulut atau pikiran, tetapi hati, jiwa, bahkan sel-sel tubuh anda. Lalu kaitkan seluruh peristiwa yang terjadi dengan makna mantera ini. Lakukan minimal 5 minggu. Amati apa yang akan terjadi. [Bagi yang Logis dan Kritis jangan menuruti Status ini]

Keberuntungan atau Hoki itu bukan suratan, melainkan dapat direkayasa. Caranya? Ya acting saja bahwa kita selalu "beruntung", acting ini harus benar-benar dilakukan dengan penjiwaan, sampai meresap ke seluruh kesadaran. Nah, pada akhirnya kita akan benar-benar dapat merasakan keberuntungan yang bukan sekedar acting, alias riel.

Mimpi sebesar dan segila apapun, pasti dapat direalisasikan, selama kita dapat mencacah prosesnya sehingga menjadi elemen-elemen yang sangat kecil, seperti anak tangga yang siap diinjak untuk menapaki tahapan-tahapan kecil yang akhirnya akan mengantarkan kita ke puncak tujuan.

Salah satu teknik agar membuat kita menjadi "sangat berdaya", adalah mulai membiasakan untuk berani meng-claim bahwa segenap peristiwa baik ataupun buruk yang terjadi adalah "bersumber dari diri saya sendiri", dan menjauhkan kebiasaan mencari "kambing hitam" atau "kambing putih" untuk pembenaran atas terjadinya peristiwa dimaksud.

Tidak ada hal yang dijamin sempurna untuk dilakukan. Selalu saja kemungkinan kesalahan dapat terjadi. Akan tetapi dengan mengasah "awareness", maka kesalahan kecil akan lebih mudah terdeteksi, sebelum menjelma menjadi kesalahan fatal yang lebih sulit penanganannya.

Konon secara empiris sukses dapat dicapai cukup dalam waktu 15 tahun (umur 25 s/d 40 thn). Nah, jika sampai detik ini kita masih berada jauh dari apa yang disebut sukses, maka kita reset saja hidup kita, dan kita niatkan untuk bergerak dengan speed tinggi di 15 tahun berikutnya. Belum terlambat kan?

Saya memiliki Sahabat yang sangat ahli dalam membaca "garis tangan" (Palmistry). yang sangat menarik, dia pernah terkejut melihat garis tangan saya yang mengalami perubahan 3x dalam setahun. Kesimpulan saya, setelah bereksperimen dengannya selama hampir 10 tahun, garis tangan adalah pola kecenderungan "nasib", dan merupakan ekspresi dari pola pikir kita saat itu, sehingga garis tangan ini secara otomatis akan terubah ketika pola pikir kita berubah. Jadi, tidak usah puyeng dengan garis tangan yang buruk [menurut Palmistry], ubah saja pola pikir, pasti terubah. Silakan coba.

Salah kunci "happy", walaupun uang anda sudah berlimpah-ruah, maka tetaplah menjadi "ndeso", "katrok", "nggumunan", jangan ragu lunch di warteg, sesekali naik ojek. Dijamin anda akan sangat menikmati citarasa dunia yang sesungguhnya.

Kenapa "Esoterisme" selalu menarik untuk dibahas? Karena manusia memerlukan "pintu keluar" untuk melepaskan diri dari logika, terutama saat terjadi persoalan yang sudah tidak dapat diselesaikan dengan logika empiris biasa. Pada dasarnya setiap orang memiliki sisi mindset "esoteris", hanya saja di kondisi normal biasanya mereka "tidak mengaku".

Fenomena LOA berada di wilayah "esoterism". Jadi percuma jika membahas LOA dengan Logika Otak Kiri (Rasionalitas), karena akan menjadi debat panjang tidak berujung. Sederhananya jika mempercayai fenomena ini, gunakan, sebaliknya jika tidak mempercayai ya tinggalkan.

Ingin memiliki motivasi yang besar dan dahsyat? Bicarakan apa yang kita inginkan ke setiap orang di setiap kesempatan, juga bicarakan terus ke diri sendiri, terus dan terus, maka dijamin kita akan "trance" dan memunculkan energi gerak yang dahsyat (motivasi). Tidak membutuhkan waktu lama. Silakan coba.

Banyak orang yang memiliki ide-ide cemerlang, tetapi hanya sedikit orang yang mau membumikan ide ini agar menjadi sesuatu yang nyata untuk dilaksanakan. Kenapa? Karena ujung-ujungnya pasti adalah kerja keras, kerja tekun, serta kerja persisten, dan ini adalah hal yang tidak indah bagi sebagian besar orang.

LOA adalah ttg penciptaan melalui "otak kanan" dan "otak kiri" secara selaras. Ide dan obsesi penciptaan berada di wilayah "otak kanan", tetapi utk menjadi realita pasti menjelma menjadi suatu aktivitas yang yang sangat logis, rasional, alias wilayah "otak kiri".

Ber-eksperimen dengan LOA seperti minum Vitamin C secara teratur, yaitu minumnya sekarang tapi efeknya baru 3 bulan lagi utk kesehatan. Jangan bermimpi ber-LOA dengan instant, LOA adalah soal kompetensi.

The Law of Attraction (LOA) adalah pemahaman dari pengalaman empiris, bahwa ada "Faktor X" di luar logika normatif normal, yang berperan utk menyusun suatu "kejadian". Faktor X inilah yang kemudian dicoba utk di-logikakan dengan referensi pemikiran tertentu.

Kita boleh saja menetapkan tujuan hidup setinggi mungkin, karena prinsipnya hanyalah : kita akan kemana, saat ini kita berada di mana, apa saja yang akan mempercepat perjalanan kita, apa saja yang akan memperlambat perjalanan kita, dan seperti apa tahapannya. Dengan prinsip sederhana ini kita mulai melatih mental untuk membangun "management" dalam pencapaian di hal apapun juga.

Bisnis itu sangat unik, banyak hal yang telah dipikirkan tetapi tidak terjadi, sebaliknya banyak hal yang tidak terpikirkan sebelumnya justru menjadi potensi luar biasa. Karena itu cara terbaik untuk memahami bisnis, adalah dengan segera melakukannya. Bukan sekedar memikirkannya terus menerus.

Banyak orang yang sukses karena mereka mampu berpikir secara sederhana, atau mereka dapat menyederhanakan permasalahan serumit apapun juga.

Salah satu yang paling berharga dalam mempermudah kehidupan adalah KREATIVITAS, dan keberanian untuk mewujudkan kreativitas dimaksud. Kreativitas akan muncul dengan mudah ketika kita sejenak keluar dari "kotak keseharian" kita (out of the box) dan mulai melihat sekeliling.


SUMBER : NAQSDNA.COM

KEMBALI KE DAFTAR ISI

PERINGATAN!!!
Dilarang Menyebar Luaskan Materi dalam Pelatihan ini tanpa seizin Guru Besar.

SEMBUH TUMBUH AMPUH

Back To Top

Scroll to top