Gadged Multi Fungsi

Formulir Kontak

KONTAK KAMI

Silahkan isi formulir di bawah ini untuk menghubungi kami

Name

Email

Message

Afirmasi dan Program Pikiran

Berikut ini adalah beberapa Tulisan pak Adi W Gunawan mengenai Affirmasi. Ada beberapa bagian yang saya edit untuk disesuaikan dengan aliran dan nuansa pelajaran di kelas KunQi. Semoga bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua.

MemProgram Ulang Pikiran Bawah Sadar Dengan Afirmasi
Perilaku manusia dikendalikan oleh program pikiran yang tersimpan di pikiran bawah sadar (PBS). Program-program ini sering tidak disadari namun dapat dilacak keberadaan dan pengaruhnya melalui pola pikir, berucap, dan bertindak yang menjadi kebiasaan seseorang.

Bila akhirnya disadari ada program tidak mendukung diri mencapai tujuan tertentu maka program ini perlu segera diganti dengan program baru yang mendukung keberhasilan. Salah satu cara yang sangat sering digunakan untuk memrogram ulang PBS adalah dengan menggunakan afirmasi.

Namun sering dijumpai banyak orang telah melakukan afirmasi, gagal mengalami perubahan seperti yang diinginkan. Berikut ini saya akan jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan agar proses pemrograman PBS dengan afirmasi bisa berjalan dengan baik, mudah, dan efektif.

Memahami Cara Kerja Pikiran
Untuk bisa memahami proses masuknya afirmasi ke PBS, saya akan jelaskan terlebih dahulu cara kerja pikiran sadar (PS) dan pikiran bawah sadar (PBS).

Manusia punya dua pikiran, PS dan PBS. Masing-masing dengan fungsi dan perannya. Kita melakukan perencanaan, penilaian, menimbang, membuat keputusan dengan PS berdasar informasi, data, pengetahuan, dan pengalaman yang tersimpan di PBS.

PBS memiliki banyak peran dan fungsi, antara lain, tempat memori, karakter, kepercayaan, nilai hidup, kebiasaan, dan berbagai program yang menjalankan dan mengendalikan hidup kita. Semua data di PBS diproteksi dengan sangat ketat, agar tidak mudah diubah, melalui mekanisme perlindungan data yang dijalankan oleh Faktor Kritis (Critical Factor) PS dan empat filter mental PBS.

Perlindungan data di PBS, agar tidak mudah diubah, sangat terkait erat dengan fungsi utama PBS yaitu melindungi individu dari hal-hal yang ia (PBS) pandang, rasa, yakini, perkirakan, atau asumsikan berbahaya atau merugikan diri individu. Bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi pada hidup kita bila data-data yang ada di PBS dapat diubah dengan begitu mudahnya, hidup kita pasti akan kacau.

Setiap informasi yang akan masuk ke PBS selalu melewati proses pemeriksaan yang dilakukan Faktor Kritis. Faktor Kritis melakukan pengecekan keselarasan data baru dengan data lama yang ada di PBS. Bila data baru sejalan, mendukung, selaras, tidak bertentangan dengan data lama maka data baru ini diijinkan dan leluasa masuk ke PBS. Bila data baru ini ternyata tidak sejalan dengan data lama, ia pasti ditolak.

Ada dua cara melakukan afirmasi: dalam kondisi sadar dan hipnosis. Afirmasi dalam kondisi sadar dilakukan dengan membaca kalimat tertentu berulang kali. Contohnya begini. Data lama di PBS kita menyatakan bahwa 2+2 = 4. Ini kita terima sebagai kebenaran. Dan bila kita mau mengubah data ini menjadi 2+2 = 5, maka dalam dalam kondisi sadar normal kita berulang kali mengucapkan kepada diri sendiri: 2+2 = 5.

Bila afirmasi dilakukan dalam kondisi sadar normal, sebelum data ini masuk ke PBS, ia pasti diperiksa oleh Faktor Kritis. Faktor Kritis membandingkan data ini dengan data yang telah ada di PBS. Dan karena data baru ini tidak selaras dengan data di PBS, ia ditolak dan tidak diijinkan masuk ke PBS.

Bentuk dan derajat penolakan data baru oleh PBS berupa perasaan tidak nyaman yang dirasakan individu, baik itu secara fisik, emosi, bisa berupa suara internal, atau bisa ketiganya. Semakin tinggi intensitas rasa tidak nyaman atau suara yang muncul menandakan semakin kuat penolakan dari PBS.

Cara lain memasukkan data baru ke PBS adalah dengan menggunakan bantuan kondisi hipnosis atau relaksasi pikiran. Kondisi pikiran rileks membuat kewaspadaan Faktor Kritis PS menurun. Dengan demikian, fungsi pemeriksaan yang biasa ia lakukan juga sangat menurun. Tingkat penurunan kewaspadaan Faktor Kritis PS sejalan dengan tingkat kedalaman hipnosis yang dicapai seseorang. Pada kedalaman ekstrim, PS dan Faktor Kritis tidak bekerja.

Memasukkan data dengan kondisi hipnosis bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dilakukan sendiri, dengan teknik swaterapi (self-hypnosis). Kedua, dengan hetero-hipnosis yaitu meminta bantuan seseorang menghipnosis kita dan setelahnya membacakan kalimat afirmasi. Ketiga, dengan autohipnosis, yaitu saat malam hari hendak tidur, saat sangat mengantuk, kita masuk kondisi hipnosis (hypnagogic). Dalam kondisi ini kita bisa membaca kalimat afirmasi berulang kali atau merekam kalimat afirmasi dan kemudian mendengar rekaman ini.

Satu cara lain melakukan swahipnosis adalah dengan menggunakan bantuan musik binaural. Cara kerja musik ini adalah dengan memainkan musik dengan frekuensi berbeda di telinga kiri dan kanan dengan selisih frekuensi sesuai dengan target gelombang otak dominan yang hendak dicapai: alfa (8-12 Hz), theta (4-8 Hz), atau delta (0,1-4 Hz). Setelah tercapai kondisi yang diinginkan, barulah rekaman afirmasi dimainkan. Cara lain memasukkan data ke PBS menggunakan teknologi audio subliminal message. Masih ada satu cara lagi cara memasukkan data baru ke PBS, tapi tidak relevan saya bahas di sini, yaitu menggunakan otoritas.

Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa kondisi hipnosis adalah jalan pintas dan mudah untuk memasukkan data baru ke PBS. Namun yang perlu diperhatikan adalah kedalaman hipnosis yang dicapai seseorang, idealnya minimal hipnosis dalam (profound somnambulism).

Saat data atau informasi berhasil masuk atau dimasukkan ke PBS, tidak berarti ia bisa langsung leluasa aktif bekerja. Data ini harus melewati empat filter mental PBS: filter keselamatan hidup, moral/agama, benar/salah, masuk akal/tidak masuk akal. Bila lolos, barulah ia bisa aktif dan bekerja. Bila tidak lolos, data ini akan dianulir oleh PBS. Ini tampak pada para subjek yang dihipnosis oleh hipnotis dan disugesti, diberi kalimat afirmasi, lupa nama mereka. Walau hipnotis tidak memberi sugesti agar mereka ingat kembali nama mereka, PBS subjek pasti menganulir sugesti “Lupa nama” karena ini akan berbahaya, merugikan, dan bertentangan dengan filter mental PBS.

Keefektifan suatu program di PBS bergantung pada tiga hal. Pertama, kalimat afirmasi yang digunakan harus sejalan dengan prinsip dan cara kerja PBS. Bila kalimat afirmasi tidak ditulis atau disusun dengan benar maka kalimat ini bisa masuk ke PBS tapi tidak efektif. Kedua, kekuatan program ini. Semakin besar kekuatannya, semakin kuat ia. Dan ketiga, ada atau tidak penolakan oleh program lain yang telah ada di pikiran bawah sadar. Bila ada penolakan dari program lain, dan program ini ternyata lebih kuat, maka program baru ini pasti akan terhambat kerjanya. Cara paling efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan menetralisir program lama yang menghambat kerja program baru.

Contohnya begini. Ada orang sulit menghasilkan uang dan mau berubah. Ia menggunakan kalimat afirmasi "Saya mudah mendapatkan uang". Bila ia berusaha memasukkan kalimat afirmasi ini ke PBS, dalam kondisi sadar normal, dengan membaca kalimat ini berulang kali, maka pasti akan mendapat penolakan dari PBS-nya, berupa perasaan tidak nyaman. Semakin ia paksakan, semakin tidak nyaman. Ini terjadi karena data baru ini ditolak oleh Faktor Kritis PS.

Misalkan ia memasukkan kalimat afirmasi ini dengan bantuan kondisi hipnosis, kita asumsikan Faktor Kritis PS tidak bekerja, maka kalimat afirmasi ini bisa leluasa masuk ke PBS. Di PBS, kalimat afirmasi ini harus melewati empat filter mental, dan bila lolos, masih harus berhadapan dengan program lama "Saya sulit cari uang".

Syarat Menulis Kalimat Afirmasi
Afirmasi berasal dari kata bahasa Inggris "affirmation" yang berasal dari kata kerja " to affirm" yang bermakna menegaskan, meneguhkan, mengukuhkan, menguatkan.

Dengan demikian afirmasi adalah kalimat yang terdiri atas rangkaian kata spesifik dengan tujuan menegaskan, menguatkan, meneguhkan sesuatu (tujuan). Kalimat afirmasi ini dibaca berulang agar masuk ke pikiran bawah sadar dan menjadi program yang membantu memudahkan, mempercepat proses manifestasi atau pencapaian tujuan.

Kalimat afirmasi sebenarnya sama dengan kalimat sugesti. Kalimat afirmasi (sugesti) yang efektif perlu disusun mengikuti dan memenuhi syarat, antara lain: singkat dan jelas, menggunakan kata-kata positif, jelas - tidak boleh ambigu atau multi-tafsir, menggunakan kerangka waktu sekarang, bila ditujukan untuk digunakan pada diri sendiri maka ia menggunakan bentuk orang pertama, personal dan bermakna, dan beberapa syarat lain.

Kalimat afirmasi adalah pernyataan tujuan atau goal. Dengan demikian, kalimat afirmasi adalah perintah kepada PBS untuk bertindak atau melakukan sesuatu sesuai dengan pernyataan dalam kalimat afirmasi.

PBS Tidak Secerdas yang Anda Pikirkan
PBS memang cerdas, namun ia tidak secerdas yang diperkirakan banyak orang. Di beberapa literatur dinyatakan bahwa PBS sangat cerdas. Dalam beberapa hal, ini benar. Namun PBS tidak cerdas dalam arti ia memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah sendiri. Ia bekerja berdasar prinsip stimulus respons, berdasar perintah, bukan atas inisiatif atau pemikirannya sendiri. Kemampuan berpikir PBS setara dengan anak berusia 8 tahun. Bila PBS begitu cerdas, ia pasti bisa menyelesaikan semua masalah kita. Namun kenyataannya, tidak. PBS butuh tuntunan untuk bisa menyelesaikan masalah. PBS cerdas karena ia sangat menyadari pentingnya resolusi trauma, tapi ia bukan penyelesai masalah. Ia butuh bantuan PS atau diarahkan oleh hipnoterapis untuk menyelesaikan masalah.

Afirmasi Mencipta Potensi, Tidak Menggaransi Hasil
Afirmasi yang berhasil masuk dan diterima oleh PBS menjadi program pikiran. Afirmasi ini mencipta potensi, di level PBS, dan perlu ditindaklanjuti dengan tindakan. Tanpa tindakan, tidak mungkin akan ada hasil. Program pikiran yang mendukung goal atau tujuan menjadikan tindakan atau aksi menjadi mudah dilakukan, fokus, dan dengan cepat membangun momentum menuju sukses.

Untuk mencapai sukses, setelah memrogram diri dengan afirmasi positif dan mendukung, kita perlu memiliki keterdesakan untuk bertindak dan kesabaran dalam menunggu hasil.

Simpulan
Setelah membaca uraian di atas, saya yakin pembaca kini mengerti apa saja yang perlu diperhatikan untuk bisa melakukan afirmasi efektif dan mencapai tujuan dengan mudah:
  • Kalimat afirmasi ditulis dengan benar mengikuti hukum kerja pikiran bawah sadar.
  • Afirmasi dibaca atau didengarkan, minimal dalam kondisi hipnosis.
  • Dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada atau tidak program lain di PBS yang menghambat program baru. Bila ada, program ini perlu dinetralisir.
  • Perlu dilakukan pengulangan pemberian afirmasi untuk penguatan.
  • Program baru perlu didukung dengan tindakan nyata yang sejalan dengannya agar tujuan yang diinginkan bisa segera tercapai.

How to Make Affirmations Work for You
No man means all he says, and yet very few say all they mean, for words are slippery and thought is viscous.
- Henry Brooks Adams

Dalam workshop "Becoming a Money Magnet" yang barusan kami selenggarakan di kota Batu, Malang, saat saya menjelaskan mengenai "Why Affirmations Fail?", ada peserta yang bertanya, "Pak, kami tahu bahwa Pak Adi dan Pak Aries akan mengajarkan cara melakukan reprogramming pikiran bawah sadar. Salah satunya adalah dengan afirmasi yang dilakukan secara efektif dalam kondisi Alfa atau Theta. Untuk orang yang nggak ikut workshop kan nggak bisa melakukannya dengan benar. Apa ada cara melakukan (afirmasi) yang bisa diterima pikiran bawah sadar walaupun kita ucapkan dalam kondisi Beta? Saya ingin berbagi informasi ini dengan kawan atau anggota keluarga saya." "Sudah tentu ada", jawab saya.

Apa yang saya jelaskan berikut ini adalah apa yang kami ajarkan di workshop. Saya akan jelaskan intisarinya saja. Artikel ini juga untuk menjawab berbagai pertanyaan yang saya terima melalui email dari para pembaca dan juga dari komentar yang di posting di Pembelajar.com.

Untuk bisa melakukan afirmasi dengan benar, saat dalam kondisi gelombang Beta, kita perlu memahami cara kerja pikiran. Pikiran terbagi ke dalam beberapa area. Salah satunya adalah Critical Area. Critical Area ini sebagian ada dalam wilayah pikiran sadar dan sebagian lagi di wilayah pikiran bawah sadar.

Saat kondisi sadar kita selalu menganalisis setiap informasi yang masuk. Yang melakukan ini adalah Critical Area dari pikiran sadar. Saat kita dihipnosis dan diminta melakukan sesuatu yang bertentangan dengan nilai-nilai moral yang kita pegang maka, meskipun dalam kondisi trance, kita akan menolak permintaan si hipnotis. Bagian yang menolak ini adalah Critical Area dari pikiran bawah sadar.

Dalam kondisi sadar atau beta saat suatu informasi (afirmasi atau sugesti) masuk ke pikiran sadar maka informasi ini akan "menetap" di Critical Area. Informasi ini baru akan di-download ke pikiran bawah sadar saat kita tidur. Selama menunggu di Critical Area, dari pikiran sadar, informasi itu akan mengalami distorsi.

Contohnya?

Misalnya anda ingin meningkatkan income anda. Saat ini anda berpenghasilan Rp. 2,5 juta per bulan dan anda melakukan afirmasi, "Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan." Saat anda melakukan afirmasi ini maka informasi ini masuk ke Critical Area dari pikiran sadar. Anda membaca kalimat afirmasi berulang-ulang agar lebih tok cer alias manjur. Ditambah lagi, seperti yang dianjurkan di berbagai buku dan seminar, anda harus menulis afirmasi anda dalam Present Tense atau kalimat saat ini. Apa yang terjadi di pikiran anda? Mari kita lakukan analisis.

Informasi masuk ke Critical Area dari pikiran sadar karena anda melakukan afirmasi dalam kondisi beta. Kalimat yang digunakan adalah Present Tense atau sekarang. Hal ini berarti penghasilan anda saat ini Rp. 10 juta per bulan. Iya nggak? Nah, apakah kondisi income anda yang sesungguhnya saat ini benar Rp. 10 juta? Kan, tidak. Saat ini income anda hanya Rp. 2,5 juta per bulan. Pikiran sadar anda tahu bahwa ini nggak benar. Pikiran sadar ini lalu mendistorsi "kebenaran" informasi ini. Dan seperti yang telah saya jelaskan di atas informasi ini baru akan turun ke pikiran bawah sadar saat kita tidur. Nah, bisa anda bayangkan apa yang terjadi pada unit informasi "Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan" saat masuk ke pikiran bawah sadar. Pasti sudah "babak belur" karena dikritik dan didistorsi oleh Critical Area dari pikiran sadar. Kalo sudah begini kira-kira afirmasi ini masih efektif, nggak? Anda tahu jawabannya, kan?

Itulah sebabnya mengapa pada artikel sebelumnya saya selalu menganjurkan untuk melakukan afirmasi dalam kondisi alfa atau theta. Saat kita dalam gelombang ini maka unit informasi akan mem-by pass Critical Area dari pikiran sadar dan langsung masuk ke pikiran bawah sadar.

Ok, kalau begini kondisinya, lalu bagaimana kita "mengakali" Critical Area dari pikiran sadar kita agar bisa menerima dan tidak mendistorsi afirmasi kita? Caranya mudah. Yang perlu dilakukan adalah kita menggunakan kekuatan Critical Area, dalam melakukan analisis, menjadi kelemahannya. Caranya?

Dalam melakukan afirmasi anda harus menggunakan kata
"Saya dalam proses",
"Saya memutuskan", atau
"(kondisi) ideal saya".

Sekarang saya akan memperjelas maksud saya. Pada contoh di atas kita menggunakan kalimat "Penghasilan saya Rp.10 juta per bulan". Critical Area dari pikiran sadar tahu bahwa ini nggak benar. Sekarang coba kita gunakan kalimat "Saya dalam proses mencapai penghasilan Rp. 10 juta per bulan". Terasa bedanya? Critical Area tahu bahwa ini nggak bohong. Benar, kita belum mencapai penghasilan Rp. 10 juta per bulan. Tapi kita kan dalam proses. Jadi, unit informasi ini tidak akan terkena distorsi.

Selanjutnya coba anda rasakan kalimat "Saya memutuskan untuk mempunyai penghasilan Rp. 10 juta per bulan". Ini juga nggak bohong. Berapapun income anda saat ini nggak jadi masalah. Mengapa? Karena anda "memutuskan" untuk menaikkan income anda. Jadi ini sama sekali nggak ada urusan dengan kondisi riil anda.

Bagaimana dengan kalimat "Penghasilan ideal saya adalah Rp. 10 juta per bulan". Afirmasi ini juga aman dari distorsi. Mengapa? Karena yang diafirmasi adalah penghasilan ideal. Kalau sekarang belum ideal ya nggak apa-apa. Afirmasi ini nggak ditolak.

Nah, karena Critical Area dari pikiran sadar nggak menolak maka, saat kita tidur, unit informasi ini masuk ke pikiran bawah sadar dalam kondisi utuh dan lengkap, tidak terdistorsi. Dengan demikian pemrograman pikiran bawah sadar menjadi sangat efektif.

Apakah ada cara lain untuk memprogram pikiran bawah sadar dalam kondisi beta? Sudah tentu ada. Berikut saya berikan beberapa tips lagi.

Pertama, anda perlu mengembangkan sikap syukur dan pasrah. Apapun yang anda capai dalam proses mencapai target anda perlu disyukuri.

Kedua, anda perlu mencatat pencapaian kecil maupun besar dalam perjalanan anda mencapai target anda. Hal ini bertujuan untuk mengedukasi pikiran anda bahwa berada pada jalur yang benar.

Ketiga, siapkan sebuah kotak "sukses". Kotak "sukses" ini fungsinya sebagai celengan atau tabungan. Anda bisa memotong gambar atau hal-hal yang ingin anda capai dan masukkan ke kotak "sukses" anda. Anda juga bisa menuliskan afirmasi anda, membacanya, dan memasukkannya ke kotak "sukses" anda. Mengapa ini perlu dilakukan? Saat anda memotong gambar dan memasukkannya ke kotak "sukses" maka dalam hati anda tumbuh pengharapan. Saat anda menulis, membaca, dan memasukkan afirmasi anda ke kotak maka anda semakin mempertegas apa yang anda lakukan.

Contoh di atas adalah dalam aspek finansial. Dengan menggunakan prinsip yang sama anda bisa menggunakannya untuk meningkatkan aspek lain dalam hidup anda.

Akhir kata saya ucapkan selamat mencoba. Semoga bermanfaat dan salam sukses.

Sumber : Adi W Gunawan, www.adiwgunawan.com


PERINGATAN!!!
Dilarang Menyebar Luaskan Materi dalam Pelatihan ini tanpa seizin Guru Besar.

SEMBUH TUMBUH AMPUH

Back To Top

Scroll to top